Rabu, 19 Februari 2014

Tahukah Anda Perbedaan Antara Otak Wanita Dengan Otak Pria!

OTAK manusia bila di lihat dari fisiknya memang mempunyai ukuran yang sama. tetapi sebuah studi mempelajari bahwa otak pria dan wanita itu memiliki banyak perbedaan di antaranya:
1. Perbedaan spasial
Pada laki-laki otak cenderung berkembang dan memiliki spasial yang lebih kompleks seperti kemampuan perancangan mekanis, pengukuran penentuan arah abstraksi, dan manipulasi benda-benda fisik. Tak heran jika laki-laki suka sekali mengutak-atik kendaraan.
2. Perbedaan verbal
Daerah korteks otak pria lebih banyak tersedot untuk melakukan fungsi-fungsi spasial dan cenderung memberi porsi sedikit pada daerah korteksnya untuk memproduksi dan menggunakan kata-kata. Kumpulan saraf yang menghubungkan otak kiri-kanan atau corpus collosum otak laki-laki lebih kecil seperempat ketimbang otak perempuan. Bila otak pria hanya menggunakan belahan otak kanan, otak perempuan bisa memaksimalkan keduanya. Itulah mengapa perempuan lebih banyak bicara ketimbang pria.
Dalam sebuah penelitian disebutkan, perempuan menggunakan sekitar 20.000 kata perhari, sementara pria hanya 7.000 kata! Termasuk perempuan bisa memaksimalkan multi tasking-nya, menggendong si kecil, sembari memasak dan menyaksikan sinetron favorit di televisi. Sementara kaum pria, jangan heran kalau mereka tidak mendengarkan panggilan anda ketika tengah menyimak pertandingan bola dari klub favorit atau tengah menyaksikan film kesayangan di televisi.
3. Perbedaan bahan kimia
Otak perempuan lebih banyak mengandung serotonin yang membuatnya bersikap tenang. Tak aneh jika wanita lebih kalem ketika menanggapi ancaman yang melibatkan fisik, sedangkan laki-laki lebih cepat naik pitam. Selain itu, otak perempuan juga memiliki oksitosin, yaitu zat yang mengikat manusia dengan manusia lain atau dengan benda lebih banyak. Dua hal ini mempengaruhi kecenderungan biologis otak pria untuk tidak bertindak lebih dahulu ketimbang bicara. Ini berbeda dengan perempuan.
4. Memori lebih kecil
Pusat memori (hippocampus) pada otak perempuan lebih besar ketimbang pada otak pria. Ini bisa menjawab pertanyaan kenapa bila laki-laki mudah lupa, sementara wanita bisa mengingat segala detail.

Bisakah Manusia Berjalan Diatas AIR ???

Selama berabad-abad, manusia dibanjiri ide berjalan di atas air. Hal itu mungkin karena terinspirasi alam, di mana ada 1.200 spesies binatang yang berjalan di atas air. Binatang kecil seperti serangga dan laba-laba menggunakan ketegangan permukaan untuk 'memegang' molekul air dan membuatnya mengambang.

Namun,seperti dikutip dari lifeslittlemysteries, binatang yang lebih besar agak lebih sulit melakukannya. Menurut terbitan 'Annual Review of Fluid Dynamics', manusia sebenarnya bisa berjalan di atas air jika berlari dengan kecepatan 108 km per jam, hampir secepat cheetah. Pria tercepat dunia, Usain Bolt dari Jamaika, hanya mampu menempuh kecepatan 37,8 km per jam pada nomor sprint 100 meter di Kejuaraan Dunia 2009.

Namun, batas tubuh manusia tak membuat kita berhenti bermimpi. Dalam 40 tahun terakhir, seseorang telah mematenkan lebih dari 50 perangkat berjalan di air. Jadi meski tak bisa berjalan di atas air sendiri, kita dapat mengakalinya.

Menurut matematikawan terapan Massachusetts Institute of Technology (MIT) John Bush, perangkat ini bekerja dengan dua cara. Yakni meningkatkan daya apung, atau menggunakan kekuatan dynamic lift. Sebagian besar perangkat yang sudah dipatenkan dan mengambil desain klasik ski ponton milik da Vinci dirancang guna meningkatkan daya apung. Sisanya menggunakan bahan apung ringan, seperti styrofoam atau kayu. Di sisi lain, dynamic lift membutuhkan kekuatan luar yang bekerja pada tubuh manusia. "Sebuah gaya diperlukan guna menarik tubuh ke arah sejajar permukaan air," jelas Bush. Prinsip yang juga bekerja pada sayap pesawat ini, dapat dilihat ketika perahu bermotor menarik seseorang di sepanjang permukaan air. Coba bayangkan ski dengan bertelanjang kaki. Jika kemiringan kaki benar, air mengalir melewati tubuh secara efektif dan mengangkat peselancar yang bertelanjang kaki itu keluar dari air.

Sabtu, 11 Januari 2014

Bahaya Lampu Menyala saat Tidur

Wuih…. Ini yang sedang aq cari-cari….. alasan akurat untuk mendukung kebiasaanku yang emang paling ga suka tidur dalam cahaya lampu terang benderang. Sejak kecil tuh aq paling ga nyaman tidur dalam keadaan lampu menyala terang…, rasanya otakku merasa ‘hari belum malam’ deh kalo lampu masih nyala. Seolah jam sekolah dan bermain terutamanya, masih terentang panjang.. bener deh. Hal ini berlanjut hingga kini dan malah menular pada Intan, putri semata wayangku. Gak ingat sugesti darimana, tapi tetap aja ada perasaan ngeri di hati jika sampai tertidur dalam keadaan lampu menyala terang, serasa sinarannya itu sedang dengan aktif mencabik2 dan mengukir kerutan pada wajah, menusuk2 saraf mata yang seharusnya sedang istirahat… (hahaha….sugesti berlebihan deh…., tapi aq lupa banget darimana asal sugesti ini, tapi itulah yang sering muncul di hati jika sampai tertidur dalam keadaan lampu yang menyala terang).

Back to the topic ‘Tidur dengan lampu yang menyala terang? IH BAHAYA LAGEEE!!’ jelas terinspirasi oleh email temanku tadi… ‘HATI HATI jangan TIDUR dgn LAMPU MENYALA….BAHAYA!!!’ cocok banget nih, karena dah lama aq mencari artikel pendukung sugestiqu itu…

Segera deh tuh email aq baca, yang ternyata juga dia dapat dari teman lainnya. Ingin lebih akurat, aq segera deh ke Oom Google… dengan keyword ; tidur dengan lampu menyala terang.

Secepat kilat Oom Google langsung menghamparkan puluhan link dengan tajuk yang aku cari (Oom Google emang top banget deh kerjasamanya), dan isinya sama persis dengan isi email yang aq peroleh. Ternyata berita ini juga sedang hangat dibahas namun sayang kebanyakan isi blog juga tak beda jauh dari isi emailnya temanku ini. Terpaksa deh cari-cari info tambahan dari sumber lain.

Adapun isi original dari email temanku dapat sobats baca dibawah ini (@my friend, ga pa2 kan emailmu ini aq share? Kan demi pengetahuan bersama toh? Itu juga tujuanmu mensharekan ini untukku kan say?)…..Kita anggap aja deh temanku itu udah setuju :-)

HATI HATI jangan TIDUR dgn LAMPU MENYALA….BAHAYA!!!

Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia.

Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin.

Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya.

Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun”.Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal.

Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara.

Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan.


Itu email original sahabatku yang ternyata dapat juga kita baca dari berbagai blog yang dihamparkan oleh Oom Google tadi. Isinya banyak yang sama persis kok… sobats boleh search sendiri deh di Google, ok?

Tentunya, membaca kalimat2 di atas, terutama kalimat pembukanya cukup membuat kita shock dan kuatir donk? Tapi apa sedasyat itu kah? Coba kita lanjut ke kalimat2 berikutnya.

Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin. Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya.

Apakah zat pelawan kanker yang dimaksud di atas itu melatonin? Setelah aq coba searching using some related keywords, ga juga nemu artikel akurat tentang hubungan antara melatonin dan kanker. Namun info diatas tentu sangat2lah menarik untuk terus kita simak dan camkan di ingatan. Banyak para ahli memang setuju sekali bahwa anak akan tumbuh lebih sehat dan tidurnya lebih tenang dan menyegarkan kalau produksi melatonin sesuai dengan semestinya. Dan sesuai dengan artikel diatas, lampu terang = produksi melatonin berkurang, maka bisa dijamin akan ada efek halus di dalam tubuh si anak. Mungkin tidak terdeteksi oleh orang tua secara cepat, tetapi dalam jangka panjang, mungkin saja efek akan terlihat tanpa ada yang tahu sebabnya.

Misalnya, anak terlalu gemuk atau terlalu kurus karena ada gangguan halus pada metabolisme tubuh. Atau anak cepat marah, atau tidak bisa tenang karena otaknya tidak mendapatkan penyegaran penuh dari tidur, dll. (Ibaratnya mengisi bateri, dia hanya dapat 90% dan bukan 100%). Mungkin antara sekian banyak penyebab dari gangguan kecil tersebut adalah anak tidak pernah dapat tidur yang sempurna, disebabkan lampu nyala, dan oleh karena itu produksi melatonin terlalu kurang.

Lagi-lagi, Melatonin disebut terus nih…, apa sih melatonin itu?

Lagi-lagi menurut Oom Google, via situsnya dr. Hartadi (http://www.hartadi.com/tag/hormon-melatonin/) dijelaskan bahwa hormon melatonin itu adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar pineal didalam otak yang pembentukannya dipicu oleh gelap dan berfungsi mengatur bioritme atau irama tubuh dalam hal pengaturan tidur. Kadarnya paling tinggi ditemukan menjelang pagi hari sekitar jam 02.00 – 04.00 dan paling rendah di sore hari. Ini juga menjawab kenapa orang semakin bertambah usia semakin sedikit tidurnya, karena secara alamiah, produksi hormon melatonin ini juga akan mengalami penurunan, sejalan dengan pertambahan usia manusia.

Penurunan yang drastis biasanya terjadi sekitar usia 40 tahun sehingga dengan menurunnya hormon ini maka kualitas tidurpun akan menurun dan sering berefek pada kesulitan tidur. Manfaat lain melatonin adalah sebagai anti oksidan yang larut dalam lemak dan air, meningkatkan imun tubuh menimbulkan relaksasi otot dan membantu meningkatkan mood dan menghilangkan ketegangan. Jadi sebaiknya kalau tidur lampu dimatikan agar bisa memaksimalkan produksi melatonin.

Untuk anak, sebaiknya mereka dibiasakan tidur dalam cahaya yang redup. Jika ada lampu di luar rumah/kamar yang memberikan sedikit sinar ke dalam kamar seharusnya sudah cukup. Yang penting anak tidak dikasih yang 100% gelap, sehingga dia akan ketakutan kalau bangun di tengah malam.

Satu solusi lagi adalah lampu tidur, tetapi mungkin itu masih terlalu terang (tergantung lampunya). Tetapi walaupun masih terlalu terang (5-10 watt), lebih baik demikian daripada lampu kamar yang besar.

Solusi lain adalah menyediakan senter buat anak. Ada beberapa senter yang dijual lengkap dengan pegangannya, yang bisa ditempel di tembok. Jadi, anak diajarkan untuk tidur dalam kegelapan, dan sudah tahu ada senter di mana kalau dia bangun dengan rasa takut.

Anak biasanya cepat sekali beradaptasi dengan perubahan kondisi di dalam kehidupannya. Jadi, seandainya anak protes pada awalnya bahwa dia tidak suka tidur dalam kegelapan, setelah beberapa minggu kemungkinan besar dia akan lupa dan anggap kegelapan (cahaya redup) itu hal yang normal.

Well sobats,